Mengamankan Google Docs pada Google Apps

Dalam beberapa minggu, dokumen, spreadsheet, dan presentasi yang telah secara eksplisit diterbitkan di luar organisasi Kita dan link dari situs publik akan dapat dijelajahi dan diindeks, yang berarti mereka dapat muncul dalam pencarian yang anda lihat di Google.com dan mesin pencari lainnya . Tidak ada perubahan dokumen yang diterbitkan dalam organisasi Anda atau berbagi pribadi.

Jika Kita ingin mencegah pengguna dari penerbitan dokumen ke internet publik, kini google menawarkan kontrol admin dalam Panel Kontrol Google Apps yang memungkinkan pengguna untuk terus 'berbagi-pakai dokumen di luar domain' tanpa membiarkan mereka untuk menerbitkan file ke Internet umum . Untuk mengubah pengaturan ini, ikuti langkah berikut:

- Login ke panel kontrol admin
- Pilih Layanan Pengaturan> Docs

- hilangkan centang pilihan 'User dapat mempublikasikan dokumen ke internet publik'
Jika pengguna tidak ingin dipublikasikan Docs mereka untuk dapat dijelajahi, maka pengguna harus membatalkan publikasi mereka dengan melakukan hal berikut:

- Pergi ke tab 'Share'
- Untuk dokumen dan spreadsheet, pilih "Publish as web page '. Untuk presentasi pilih 'Publish / embed'
- Klik pada tombol yang mengatakan 'Stop Publishing'

Realisasi Schoolnet 2009

Shoolnet adalah fasilitas jaringan internet yang disediakan untuk pendidikan oleh dinas pendidikan dalam bentuk jardinas. Sekolah kami SMP Darush Sholihin kota Batu termasuk sekolah yang mendapatkan fasilitas ini.

Shoolnet samapi Desember 2009 gratis bagi sekolah-sekolah yang mendapatkannya, setelah itu sekolah membayar sendiri. Sebenarnya awalnya dulu hanya gratis sampai Desember 2008, sehingga sekolah kami yang relatif merupakan sekolah menengah melakukan migrasi ke speedy yang lebih terjangkau.

Tapi ternyata bulan ini schoolnet kami unlimited lagi, jadi ya harus siap-siap akhir 2009 untuk bermigrasi kembali, jangan sampai membebani sekolah.


Pemanfaatan Schoolnet untuk sementara ini di sekolah memang belum maksimal karena keterbatasan alat yang masih belum optimal. Hal itu juga yang mendasari kami untuk melakukan migrasi, jika suatu saat nanti sekolah kami sudah mampu dan besar, ato memang ada dukungan dana pemerintah yang dijanjikan, tidak ada salahnya kalau kami melanjutnkan schoolnet unlimited ini.

Makasih Depdiknas, Makasih Jardiknas, Makasih Pustekom

Seminar Nasional

Halo-halo pengunjung Blog, Ada kabar terbaru neh
kaMi komunitas Mahasiswa MJC Provider UMM akaN mengadakan SEMINAR NASIONAL : OPTIMALISASI INTERNET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
SEMINAR NASIONAl untuk Guru dan WORKSHOP untuk siswa SMA
lebih lengkapnyA bisa dilihat di brosur berikut


pendaftAran online dan brosur bisa di donlot disni daN boleh disebarluaskan.
Info lengkap bisa dilihat di http://cncbatu.web.id

BuruaAaaaaAn Daftar coz tiket terbatas haNya untuk 250 orang

Contoh Game Java Mobile Sederhana

Berikut ini adalah contoh proyek game java yang sederhana.

Skenarionya sangat sederhana

Judul midletnya berburu capung

Jadi pesawat adalah pemainnya menembakkan bom pada capung yang menunjukkan soal, dimana jawaban ada pada bom. Bila angka pada bom yang benar menabrak capung dengan soal yang benar maka capung hilang dan score bertambah 25.

ini file jar-nya

ini download src-nya

Jardiknas vs Speedy (Part 2)

Akhirnnya dengan sangat menyesal sekolah kami akan mengakhiri langganan Speedy sebagai koneksi internet sekolah kami. Hal ini disebabkan banyak hal. Selain karena sekolah kami untuk saat ini belum mampu untuk berlangganan internet tiap bulan sebesar Rp 220.000 (Tagihan Speedy Personal), sebab lainnya juga karena hingga kini sekolah kami ternyata belum bisa tersambung dengan Jardiknas yang katanya dapat diakses dengan jaringan Speedy.

Sebagai bahan pertimbangan, mestinya dulu waktu kita memasang Speedy karena pemasangan melewati dinas, seharusnya langsung disambungkan dengan jardiknas, kenapa harus menunggu dulu? bahkan sampai sekian lamanya.

Terkesan sekali dinas pendidikan (mungkin kasusnya cuma di dinas kota kami) hampir menelantarkan hal ini (Jardiknas yang lewat Speedy) pada sekolah-sekolah di kota kami. Bahkan banyak kasus dimana beberapa sekolah telah memutuskan koneksi Speedy mereka. Bahkan terkesan program Jardiknas yang melalui Speedy tidak terurus. Bahkan menurut Kepala Sekolah kami, koordinator yang ditunjuk untuk program ini malah terkesan menelantarkan keadaan ini, tanpa memberi solusi. Seperti halnya bila untuk memutuskan langganan, maka terkesan tidak diputuskan secara baik-baik.

Pernah sekali saya ke dinas dalam rangka pendaftaran Speedy untuk Jardiknas langsung ke ICT dinas pendidikan. Dalam kenyataannya pihak dinas sepertinya belum siap atau bahkan mungkin tidak mengerti atau tidak mendukung Jardiknas. Waktu itu bahkan meskipun pemasangan Speedy kita melalui/ oleh dinas pendidikan, ternyata mereka juga tidak memiliki data Sekolah Pelanggan Speedy yang bisa didaftarkan untuk Jardiknas.

Secara pribadi saya sangat menyesal atas pemutusan Speedy di sekolah saya. Karena secara pribadi saya sangat membutuhkan koneksi internet di sekolah untuk memelihara web sekolah (salah satu tugas mahasiswa program beasiswa Jardiknas D3TKJ) dan juga untuk kuliah itu sendiri yang memang bersifat kuliah jarak jauh dengan tugas-tugas banyak menggunakan koneksi internet. Tapi tak apalah, ini saatnya memanfaatkan dengan baik ICT yang ada, semoga koneksi ICT-pun tidak selalu error seperti biasanya yang selalu eror (Sering eror). Semoga Aja. (dan postingan saya mungkin akan lebih jarang di blog ini).

Kurang Koordinasi

Jardiknas oh jardiknas, Nasib Jardiknas di Batu masih dalam proses perjuangan. Karena kurangnya koordinasi antara Dinas, ICT, dan kekurang tahuan pihak sekolah, meskipun telah dilakukan sosialisasi, tapi daya tangkap para pelaku sepertinya masih belum bagus, masing-masing belum mengerti, seperti halnya yang menulis blog ini, he5.

Setelah proses migrasi speedy yang agak terlambat, proses pengajuan login Jardiknas bagi sekolah yang telah mendapatkan/ memasang speedy menjadi hambatan yang lain, karena data yang diminta Pak Bondan nomer speedy sekolah belum didapatkan, kalo no NPSN sih bisa kita liat sendiri.

Hal ini dikarenakan pengajuan speedy 30 sekolah di Batu langsung pada Telkom Malang, bukan Telkom Batu, jadinya menjadikan masalah semakin ruwet. Kita pingin login Jardiknas, tapi paling tidak harus mengumpulkan nomer speedy sekolah-sekolah tersebut, sebetulnya mudah kalo kita minta ke Telkom, tapi sementara itu Pihak Telkom Malang yang menangani "proyek" ini juga dalam masa peralihan jabatan, wah makin ruwet lagi.

Sementara sepertinya pihak dinas juga belum mengajukan secara mandiri ke Pak Bondan untuk login Jardiknas, padahal seharusnya lebih mudah begitu, kita (saya) berusaha memintakan login Jardiknas institusi pengirim saya di program D3TKJ ini, tapi sepertinya gak bisa seperti itu, dari pihak ICT menyarankan untuk maju secara bersama sekolah-sekolah yang telah memasang speedy untuk mengajukan Login Jardiknas.

Di sisi lain, beberapa sekolah bahkan "memboikot" program speedy ini, karena memberatkan pembiayaan sekolah, jadi semakin kacau, coba misalnya kalo dari awal, kita mendapatkan speedy sekaligus login Jardiknas, "mungkin" tidak akan banyak memberatkan pembiayaan sekolah, Karena kasus di Batu, Speedy block grant mendapatkan yang 3.000 MB, artinya dengan abodemen 400 ribu per bulan, dan subsidi jalan selama tiga bulan saja.

Mengfungsikan ICT

ICT=Information and Communication Technology? apa itu?, yah aku sendiri belum ngerti apa itu ICT? yang ku tahu ini ada hubungannya dengan Jardiknas dan perkuliahan D3TKJ yg sedang kujalani sekarang ini. Perkuliahan yang sepengetahuanku merupakan program dari Dikmenjur agar setiap sekolah memiliki tenaga teknisi komputer dan jaringan sendiri. (pemahamanku seperti itu).

Yah, yang kutahu awalnya tuh ya dari edaran Dinas P dan K tentang adanya program beasiswa D3TKJ yg disampaikan pada sekolah. Lalu akupun mengikutinya, n alhamdulillah diterima. Kuliah ini cukup istimewa karena model perkuliahan PJJ (Jarak Jauh), dengan komposisi kuliah tiap bulannya 1 : 1 : 2, yang hanya ditempih selama dua tahun dengan 4 semesternya, tiap semester hanya 4 bulan, dimana tiap bulannya hanya 1 minggu tatap muka dengan dosen, 1 minggu studio/ICT, dan yg lain tentu saja di institusi.

Sampai sekarang tuh yg kurasa belum efektif adalah kegiatan ICT. Untuk studio cukup "lumayan". Tapi di ICT selama ini kayaknya masih belum terkondisi dengan baik. Kami di ICT sepertinya kurang terarah, selama ini masih hanya sebatas akses internet dengan Jardiknasnya. Kemarin waktu sabtu ke sana, kita datang n langsung pulang lantaran koneksi internet lagi trobel. Apa benar kita ke ICT hanya untuk akses internet?

Ya, tapi kita sebagai mahasiswa pengen lebih dari sekedar itu, kita insyaAllah akan mulai mengfungsikan ICT lebih dari itu, paling tidak tidak semata-mata hanya untuk bisa akses internet aja, ya, paling tidak kita akan bel;ajar kelompok di situ, tentang tugas perkuliahan, dan kami berharap lebih dari itu nantinya. Bukankah begitu? Jadi meskipun jaringan internet bermasalah, kita ya tetep ke ICT aja, kan masih banyak yg musti kita pelajari?

ICT BATU??

Wah apakah benar dugaanku selama ini, ada apa dengan sekolahku? apakah karena kami yg tdk mengirim guru waktu pelatihan School Net waktu itu, Pelatihan Quantum teaching? Sehingga ternyata TU kami sekarang "tidak" mendapat undangan pelatihan di ICT Batu.
Awalnya halitu kuketahui waktu di ICT Batu, tanpa sengaja kubuka sebuah file di salah satu komputer ICT, disitu terdaftar 29 sekolah yg akan diundang pelatihan TU di ICT.

Pertanyaanku waktu itu, koq cuma 29? dari 30 nmr? setahuku, sekolah di Batu yg dapat bantuan Bloggrant ada 30 sekolah. Itu kuketahui pada pertemuan/ pembagian modem ADSL Speedy di diknas yg dilaksanakan setelah acara Pelatihan Quantum Teaching. Kalaulah pembagian Modem itu lebih dulu sebelum pelatihan Quantum Teaching, pasti kami akan mengirimkan guru.

Pada file dikomputer itu, tak lihat 29 daftar sekolah, yg kesemuanya sepertinya ada di dinas waktu itu, pada waktu pembagian modem. Eh dari 29 sekolah itu, yg gak ada ya kebetulan sekali sekolahku, wah gimana nih?

Lalu aku mencoba menanyakannya pada Pak Joko, yg ada di ICT Batu, katanya daftar itu sudah dikirim ke Dinas. Wah sekolahku ditinggalkan. Gimana nih? Apakah karena kami tidak mengirim guru waktu Quantum Teaching itu? maka TU kami tidak diundang pada pelatihan itu? Harus kemana kami mengadu? TOLONGLAH KAMI!! Ternyata bergantian, he5, cukup lama sih, he5, maaf ya.

Sukseskan Jardiknas! Bukan Zamannya lagi DISKRIMINASI!