Meminjam istilah akulturasi budaya yang diterapkan para penyebar agama rahmatan Lil alamin, kayaknya itu pula yang bisa jadi solusi permasalahan transportasi umum kita. Beberapa hari ini terjadi demo penolakan atas transportasi online oleh angkutan masal konvensional. Seharusnya teknologi ada untuk memudahkan kita, namun ketika teknologi itu memberikan efek yang sifatnya dapat menyaingi keadaan yang ada jadinya konflik bisa terjadi. Maka teknologi seharusnya diakulturasikan pada hal yang sudah ada, tidak berdiri sendiri atas hal yang baru bahkan menyaingi yang sudah ada. Bagaimana misal teknologi transportasi online diaplikasikan pada angkutan umum, selain angkutan umum masih bisa melayani masyarakat yang belum memiliki akses teknologi, namun angkutan tersebut juga bisa melayani masyarakat dg akses teknologi, jadi transportasi bisa efektif dengan informasi kebutuhan transportasi dari pengguna untuk penyedia, maupun sebaliknya info keberadaan penyedia bagi pengguna.
No comments:
Post a Comment