cookieOptions = {link}; Memahami format BOS K1 | Hafid Junaidi

Saturday, January 22, 2011

Memahami format BOS K1

Format BOS K1 tahun 2011 ini mungkin bisa dikatakan sama dengan format BOS K1 tahun 2010. Itu yang saya dapatkan dari sosialisasi Panduan BOS 2011 di Dinas Pendidikan Kota Batu kemarin dan semoga saja memang tidak berubah ^_^. Karena format tersebut sudah tersedia dengan mudah kita dapatkan dari software BOS yang pernah saya tulis juga.


Format BOS K1 yang merupakan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) bisa dipandang "seperti" sebuah neraca dalam pembukuan perusahaan, meskipun cukup berbeda dengan neraca. Di sini saya melihat persamaannya karena sama-sama memiliki sifat keseimbangan antara sisi kanan dan kiri, penerimaan dan pengeluaran.

Kalau pada neraca pada umumnya terdiri dari sisi kiri dan kanan, dimana sisi kiri (saldo normal debet) merupakan kumpulan rekening-rekening aktiva sementara sisi kanan (saldo normal kredit) merupakan rekening-rekening pasiva yang merupakan sumber dari adanya aktiva. Sementara kebalikan dari itu pada RKAS sisi sumber berada pada sisi kiri dan penggunaanya pada sisi kanan berupa anggaran program-program sekolah dan non program sekolah.


Bila dalam neraca pada sisi aktiva kita mengenal adanya harta, mulai dari harta paling lancar (kas, bank, piutang, perlengkapan, dll) sampai juga harta tetap (tanah, gedung, kendaraan, dll) beserta akumulasi penyusutannya, dan di sisi pasiva ada modal (bisa modal pribadi, saham, simpanan pokok, dll) dan hutang (hutang dagang, dll), sementara itu pada Format BOS K1 berbeda seperti pada gambar berikut ini:

Pada sisi kiri (penerimaan) format BOS K1 berisikan
1. Saldo Anggaran Tahun Sebelumnya
- Saldo Kas BOS Pusat
- Saldo Bank
- Saldo Kas BOS Daerah (Kalau ada)
- Saldo Iuran Orang Tua
- Saldo Kas lainnya
2. Pendapatan Rutin
- Gaji PNS
- Gaji PTT
- Belanja Barang dan Jasa
- Belanja Pemeliharaan
- Belanja Modal
- Belanja Lain-lain
3. Bantuan Operasional Sekolah
- BOS Pusat
- BOS Propinsi
- BOS Kabupaten Kota
4. Bantuan
- Dana Dekonsentrasi
- Dana Tugas Pembantuan
- Dana Alokasi Khusus
- Dana RSBI
- Dana Akselerasi
- Lain-lain (Bantuan Luar Negri/ hibah)
5. Pendapatan Asli Sekolah
- Iuran Orang Tua
- Sumbangan Sukarela
- Usaha Lainnya
- Pendapatan Sekolah Lainnya

Saldo Tahun sebelumnya adalah saldo riil Kas dan Bank milik sekolah, dari semua unsur baik saldo Kas BOS Tunai maupun di rekening, baik BOS Pusat maupun daerah, juga termasuk saldo dana yang lain, misalkan saldo iuran orang tua maupun sumbangan sukarela semua dicantumkan pada Saldo Tahun Sebelumnya. Hal tersebut karena Saldo tentu saja akan tetap dimanfaatkan untuk menjalankan program di Tahun yang akan berjalan. Dan bagaimanappun juga saldo harus tetap nampak dalam pengelolaan keuangan yang transparan.

Sementara bagian dari Pendapatan Rutin hal ini diisi sesua denganbagiannya. Khusus bagi sekolah swasta tanpa PNS sama sekali, mungkin pada bagian ini memang kosong, berbeda dengan sekolah yang memiliki tenaga PNS, maka bagian ini diisi sesuai dengan keadaan yang ada. Jadi meskipun "mungkin" gaji PNS tidak melewati bendahara sekolah (swasta) tapi kita tetap mencantumkannya dalam BOS K1 sebagai salah satu sumber pembiayaan sekolah.

Sumber ketiga adalah Bantuan Operasional Sekolah. BOS terdiri dari BOS Pusat (BOS Nasional), BOS Propinsi, dan BOS Daerah (Kabupaten/ Kota). Khusus untuk Jawa Timur seperti yang kami alami, BOSDA masih sebatas BPP MDGS yang belum seperti BOS Pusat maupun BOS Kota (Dana Pendamping) dengan bantuan yang diberikan berdasarkan jumlah siswa.

Sumber lainnya adalah Bantuan, pada bagian ini bisa terdiri semisal DAK, seperti tahun ini yang dapat kita terima DAK Paket 1, ataukan DAK Paket 2, ataukan DAK Paket 3. Juga dana bantuan yang lain yang mungkin diterima sekolah.

Yang terakhir terutama untuk sekolah-sekolah swasta (membutuhkan tambahan pembiayaan) adalah Pendapatan Asli Sekolah, karena sejatinya BOS belumlah seluruhnya memenuhi kebutuhan sekolah (secara standar) dalam menjalankan operasional program-program sekolah. Jadi wajar bila masih diperlukan partisipasi masyarakat yang mampu untuk ikut membiayai program sekolah dan tetap mengratiskan bagi yang tidak mampu. Selain Iuran orang tua, sekolah dengan kemampuan wirausahanya juga bisa mendapatkan usaha/ pendapatan lain semisal warnet sekolah ^_^

Sementara pada sisi kanan format BOS K1 berisikan
1. Program Sekolah terdiri dari (menurut Panduan BOS 2011/ 2010)
- Pengembangan Kompetensi Lulusan (bidang akademik dan non akademik)
- Pengembangan kurikulum/KTSP
- Pengembangan proses pembelajaran
- Pengembangan sistem penilaian
- Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan
- Pengembangan sarana dan prasarana sekolah
- Pengembangan manajemen sekolah
- Pembinaan kesiswaan/ekstrakulikuler
- Budaya dan lingkungan sekolah
- Pendidikan karakter dan budaya bangsa, serta kewirausahaan
2. Non Program Sekolah yakni
- Belanja Pegawai
- Belanja Barang dan Jasa

Sisi kanan atau pengeluaran ini menyesuaikan juga dengan Program sekolah yang selayaknya sesuai dengan Standar Pengelolaan Pendidikan seperti diamanatkan pada Permendiknas Nomer 19 Tahun 2007 meskipun ada sedikit perbedaan dengan apa yang ada di format BOS K1, pada standar pengelolaan tersebut program sekolah berisi tentang:
- Kesiswaan
- Kurikulum dan Pembelajaran
- Pendidik dan Tenaga Kependidikan
- Sarana dan Prasarana
- Keuangan dan pembiayaan
- Budaya dan lingkungan sekolah
- Peran serta masyarakat dan kemitraan
- Perencanaan Program
- Program sekolah lain
yang sebenarnya tidak jauh berbeda dengan yang diimplementasikan pada format BOS K1 yang lebih mencerminkan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan ditambahkan juga karakter dan budaya bangsa sebagai salah satu ciri pendidikan nasional yang digalakkan oleh pemerintah akhir-akhir ini ^_^.

Nah, di sinilah penggunaan dari Kode Rekening BOS 2011, dimana di setiap unsur Program sekolah dipecah (dirinci) berdasarkan Kode Rekening BOS. Misalkan pada Program Pengembangan Sistem Penilaian sekolah mempunya program kegiatan Ujian Semester, maka dalam ujian semester tersebut memerlukan semisal honor PNS untuk panitia kegiatan, dengan kode rekening 5 2 1 01 01.

Selain itu dalam kegiatan yang sama mungkin juga diperlukan Belanja ATK dengan kode rekening 5 2 2 01 01. Juga mungkin diperlukan Penggandaan Soal dengan nomer kode 5 2 2 06 02. Dan sebagainya.

Sementara dalam program lain, misalkan pada Program Pembinaan Kesiswaan/ Ekstrakurikuler juga mungkin menggunakan pengeluaran yang sejenis dengan tujuan program yang berbeda, maka dari itulah dalam software BOS yang dikembangkan USAID seperti itu (apakah anda sudah mencoba? he6). Dulu saya juga bingung kenapa tidak otomatis misalkan kalau program A yang keluar hanya transaksi ini atau itu, ternyata memang jenis transaksi bisa sama tapi dalam program yang berbeda.

Penggunaan Kode Rekening tersebut untuk pengelolaan BOS memang diperlukan untuk penyelarasan dengan Keuangan Daerah secara khususnya sebagai penerapan dari Permendagri No. 59/2007 dan ketika kita membuat format BOS K12 bisa langsung menggunakan Kode Rekening BOS dengan susunan BOS K12 yang dapat kita pilih dengan kode rekening permendagri untuk membuat suatu Rincian Rencana Kerja Anggaran Belanja Langsung Program Dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menggunakan Kode Rekening Permendagri tersebut.

Jadi, dalam format BOS K1 memang hanya nampak secara garis besar sisi sumber dana (pendapatan) dengan jumlah kebutuhan dana (sisi pengeluaran) per program kegiatan sekolah secara global (yang biasanya disusun untuk memenuhi standar nasional pendidikan), sementara rinciannya justru akan nampak pada Rincian Rencana Kerja Anggaran Belanja Langsung Program Dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang dapat dibuat dengan bantuan format BOS K12 pada software BOS yang dapat anda download secara gratis juga ^_^

10 coment:

  1. trims atas pencerahannya mas, ini yg ditunggu.

    ReplyDelete
  2. @hery achmady insyaAllah masih akan ada seri selanjutnya pak, qta tunggu aja ^_^ mugo-mugo udune ndang njebrot ^_^

    ReplyDelete
  3. doohhh, sungguh susah meninggalkan jejak di sini...

    ReplyDelete
  4. lho, masak sih mbak? gak juga koq, coba pilih Name/ URL aja mbak, mudah koq, tanpa chapta juga kan?

    ReplyDelete
  5. sangat membantu sekali nh postingan2nya mas ^^ dtggu postingan ttg pajak mas Hafid, sy bingung utk yg satu itu, hehe... mksh sblm a ^^

    ReplyDelete
  6. wah, kalau masalah pajak aq ga berani mbak, dulu waktu kuliah pajak ga optimal, dosenku kurang begitu ngeh ama pajak, jadinya ya ga optimal. Trus lagi pernah juga aq ikut seminar ama mantan pegawai pajak yang jadi konsultan, pajak itu benar aja dicari kesalahannya apalagi kalau kita salah, ^_^

    ReplyDelete
  7. Setelah sekian lama menjelajah, baru sekarang dapat pencerahan :) Saya dari pesisir utara Pulau paling pedes ing dunyo, selalu tidak puas setiap ada sosialisasi dari tim manajer BOS Kab. Tambah pusing dan selalu menyisakan masalah tanpa jawab. walau lewat postingan mas, aku masih sedikit bingung tapi aku menjadi lebih paham dari sebelumnya. Matur nuwun sanget.

    ReplyDelete
  8. @admin itu karena biasanya tim manajer BOS Kab/ Kota belum tentu memiliki latar belakang seorang akunting, sehingga belaiu-beliau memahami dengan cara mereka sendiri. ^_^ semoga postingan saya ini dapat membantu, terlebih kalau kita dapat mendiskusikan permasalahan yang tersisa pak

    ReplyDelete
  9. kalau boleh tau untuk lanjutan penjelasan yang lainnya dimana ya. sangat membantu sekalii

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masih relevan kah postingan 10 tahun yg lalu ini?

      Delete