Cukup sepotong tempe saja kalau kita makan, karena sepotong tempe kiranya sudah cukup sebagai lauk pauk kita ketika kita makan sepiring nasi. Dan cukup sepiring nasi saja untuk mengenyangkan perut kita yang lapar ini, tidak perlu dua atau bahkan tiga piring.
Kalau saya tidak salah seperti itulah ungkapan yang digunakan Cak Nun dalam bukunya Kyai Bejo. Sebuah buku yang hingga kini belum selesai saya baca juga di perpustakaan Amin dekat Jawa Timur Park Kota Batu ^_^.
Maksudnya mestinya kita bersyukur dengan apa yang telah dianugerahkan kepada kita oleh-Nya. Bahkan semakin banyak amanat harta/ rejeki yang diberikan kepada kita, bukankan akan semakin mempersulit pembuatan Laporan Pertanggungjawabannya?
Bila kita mengeluhkan gaji/ pendapatan yang kita terima, sementara pendapatan kita masih di atas standar kemiskinan, lebih sari sepotong tempe, lebih dari sepiring nasi, apakah kita termasuk orang-orang yang tidak bersyukur?
Kalau saya tidak salah seperti itulah ungkapan yang digunakan Cak Nun dalam bukunya Kyai Bejo. Sebuah buku yang hingga kini belum selesai saya baca juga di perpustakaan Amin dekat Jawa Timur Park Kota Batu ^_^.
Maksudnya mestinya kita bersyukur dengan apa yang telah dianugerahkan kepada kita oleh-Nya. Bahkan semakin banyak amanat harta/ rejeki yang diberikan kepada kita, bukankan akan semakin mempersulit pembuatan Laporan Pertanggungjawabannya?
Bila kita mengeluhkan gaji/ pendapatan yang kita terima, sementara pendapatan kita masih di atas standar kemiskinan, lebih sari sepotong tempe, lebih dari sepiring nasi, apakah kita termasuk orang-orang yang tidak bersyukur?
Kalau tempenya selembar dicampur sama semangkok bakso boleh juga kok.. :)
ReplyDelete