Entah apa hubungannya antara akuntabilitas, akuntansi, dan akun. Ya mungkin hanya karena hampir 4 tahun dulu tenggelam dalam pendidikan akuntansi sehingga ingin sedikit beropini disini.
Dahulu kala kami belajar akuntansi mengenal paling tidak ada 2 golongan akun, yakni akun riel dan akun nominal (semoga saja teori ini masih berlaku sampe sekarang, karena itu pembelajaran hampir 20 tahun yang lalu).
Dimana akun riel itu pengukuran dan pengungkapannya real-time, jadi saldo akunnya menunjukkan keadaan waktu itu juga. Sifatnya juga transaktif (atau apa istilah yg lebih tepat?) Jadi bisa bertambah dan berkurang di suatu waktu. Ikhtisar dari akun riel ini menjadi sebuah neraca (merupakan sebuah keseimbangan) dengan judul pasti yakni neraca per tanggal sekian misal.
Selanjutnya adalah akun nominal. Pengungkapan akun nominal ini bersifat akumulatif, kebanyakan sebuah akun nominal transaksinya monoton, selalu bertambah baik mungkin di sisi debet, atau kredit, kecuali untuk transaksi khusus yg lebih jarang biasanya. Namun sifat akumulatif akun nominal ini selalu dibatasi dengan waktu, sehingga dalam sebuah laporan akun nominal (biasanya bisa berupa laporan laba rugi, atau pembentuknya, atau sejenis) selalu juga disertai periode tertentu, misal laporan laba rugi periode sebulan atau satu semester atau satu tahun.
Nah pertanyaannya atau yg perlu kita pikirkan, kita saat ini banyak melihat sebuah data akumulatif (mirip sifat akun nominal) namun tidak jelas periodesasinya. Sampai kapan data itu diakumulasikan? Why?
No comments:
Post a Comment