Di tahun 2011 ini saudara dekat mengajak untuk ikut serta dalam sebuah kegiatan, kegiatan sosial tentunya (rencana bulan mei 2011 ini akan mengadakan bagi sembako yang bombastis), dan ternyata kegiatan tersebut dibawahi dalam Yayasan Amalillah. Apa itu Yayasan Amalillah, maka akhirnya saya berusaha mencari tahu tentang yayasan Amalillah ini di internet.
Di sini saya mendapatkan informasi bahwa Yayasan Amallillah (YA) berdiri pada tahun 1999 dan diketuai oleh R. Aiyon Suharis Restuningrat. Tujuan utama YA adalah untuk membantu pemerintah mengentaskan masyarakat dari kemiskinan dan menyantuni anak yatim piatu di seluruh wilayah RI. Dana yang akan digunakan jumlahnya mencapai Trilyunan Rupiah adalah DANA PRIBADI milik R. Aiyon suharis Restuningrat, bukan dana revolusi atau dana milik Bung Karno seperti yang digembar-gemborkan media masa maupun media elektronik.
Dalam perjalanan sosialnya, banyak sekala kendala yang dihadapi oleh YA. Jadwal pencairan dana yang selalu mundur menjadi alasan kuat bagi masyarakat, media massa, maupun media elektronik untuk menghujat bahkan menggoyang eksistensi YA di bumi pertiwi. Tidak sedikit pengurus YA yang dijebloskan ke dalam penjara dengan alasan penipuan.
Bisa juga kita lihat berita tentang "Yayasan Amalillah" di sini dan di sini, bahkan beritanya terekam pula dari tvone seperti berikut ini
Karena berusaha untuk berbaik sangka, saya tetap membantu saja tanpa mau ber"investasi" toh saya ga punya uang, he6. Dengan niat baik aja semoga meskipun telah berkali-kali ingkar janji yang penting jangan sampe termakan janji ^_^. Khusnudhan saja lah, bantu tenaga doang.
Di sini saya mendapatkan informasi bahwa Yayasan Amallillah (YA) berdiri pada tahun 1999 dan diketuai oleh R. Aiyon Suharis Restuningrat. Tujuan utama YA adalah untuk membantu pemerintah mengentaskan masyarakat dari kemiskinan dan menyantuni anak yatim piatu di seluruh wilayah RI. Dana yang akan digunakan jumlahnya mencapai Trilyunan Rupiah adalah DANA PRIBADI milik R. Aiyon suharis Restuningrat, bukan dana revolusi atau dana milik Bung Karno seperti yang digembar-gemborkan media masa maupun media elektronik.
Dalam perjalanan sosialnya, banyak sekala kendala yang dihadapi oleh YA. Jadwal pencairan dana yang selalu mundur menjadi alasan kuat bagi masyarakat, media massa, maupun media elektronik untuk menghujat bahkan menggoyang eksistensi YA di bumi pertiwi. Tidak sedikit pengurus YA yang dijebloskan ke dalam penjara dengan alasan penipuan.
Bisa juga kita lihat berita tentang "Yayasan Amalillah" di sini dan di sini, bahkan beritanya terekam pula dari tvone seperti berikut ini
Karena berusaha untuk berbaik sangka, saya tetap membantu saja tanpa mau ber"investasi" toh saya ga punya uang, he6. Dengan niat baik aja semoga meskipun telah berkali-kali ingkar janji yang penting jangan sampe termakan janji ^_^. Khusnudhan saja lah, bantu tenaga doang.
Jadi orang baik aja banyak yang menghujat, alangkah lucunya negeri ini ....
ReplyDeletePadahal postingan ini sudah tak sembunyikan ke bulan januari eh mas Rubiyanto bisa ngasih respon, he6
ReplyDeleteyayasan seperti ini nih yang perlu diperbanyak,
ReplyDeleteyang penting action, bukan omongan,
betul tidak mas..
Iya, dan untuk Yayasan yang bersangkutan, jangan terlalu sering berjanji dan terkesan membutuhkan dana dari anggota kalau memang sudah memiliki dana besar ^_^
ReplyDeleteMasa dana besar nyairin aja repot, bikin pabrik kek, tanam padi kek, atau bayarin utang LN khan beres... waktu yang membuktikan, kalau ketipu tahu rasa...kalau mau kaya ya kerja jadi pengusaha, jangan arisan kaya gitu
ReplyDeleteYup, setuju aq
ReplyDeleteBANK+RAKYAT+AMALILLAH+ONLINE
ReplyDeleteCari di ggogle ko ga ada yang ONLINE ni udah tanggal 28 Maret 2011 0:17?
Wah, gak begitu ngerti ama masalah itu aq, ^_^
ReplyDeletesok atuhlah ri bener2...mah nyairkeun ti ayeuna keneh.
ReplyDeletetong nungguan nepi ka mang taun-taun. jajajajaajajajajaajajajajaja.
Salah, Salah dan Salah
ReplyDeleteDemikian judulnya saya buat. Karena apa? YA didirikan atas niatan yang baik dan diketuai oleh "orang kaya". Niat baiknya disambut dengan baik dan "kebaikan" nya lah yang ternyata dimanfaatkan.
Janji adalah sesuatu bentuk upaya atau kegiatan yang baik jika ditepati. Namun Janji bisa berasa pahit ketika melanggarnya.
Disini permasalahnnya. YA tidak memberikan janji dan YA tidak menyampaikan angin syurga. YA hanya menyampaikan visi dan misi kepada yang memperhatikan saja. Satu demi satu manusia Indonesia "memperhatikan" penyampaian visi dan misi YA, karena melihat angka yang tertera sebagai pesangon. Sehingga merasa diiming-imingi.
Dengan "merasa diimingi", mereka coba loyal dan berbakti, atas semua instruksi yang ada. Tapi berlebihan. Khusunya di level kedua. Karena level pertama, dekat sekali kedudukan organisasi nya dengan Sang Orang Kaya. Manusia-manusia di level kedua itulah, yang mengajarkan kepada level-level dibawahnya, mengutip dana dari masyarakat serta memberikan janji manis. Sadar atau tidak sadar, mereka lupa bahwa pemegang keputusan secara umum adalah si Orang Kaya dan manusia di level satu. Pada akhirnya, mereka terjerumus oleh kesesatan mereka sendiri dan menimpakan masalahnya pada YA dan si Orang Kaya. Wajar saja, YA secara umum dan si Orang Kaya tidak diciduk oleh pihak berwajib dan hukum karena mereka tidak meminta, secara langsung ataupun tidak langsung, kepada masyarakat yang menjadi target misi dan visinya.
Oleh karena itu, salah bertindak di YA adalah urusan pribadi. Karena manfaat jangka pendek (mengutip dana masyarakat tanpa koordinasi dengan YA level satu) adalah inisiatif mereka sendiri. Karena kelicikan mereka, kecurangan mereka dan kerakusan mereka yang mau mendapatkan "manfaat" dua kali. Atas pesangon dari YA dan dana dari Masyarakat yang diiming-iminginya.
Namun demikian, kami mengharapkan dan mendoakan, semoga si Orang Kaya ini tidak salah dalam memilih manusia di level satu dan menentukan tanggal tepat pencairan sembako yang dapat menuntaskan salah satu atau semua niat, visi dan misi YA yang dipimpinnya. Aamiin.
Saya pribadi sudah muak dg janji2 pencairan,,,,
ReplyDeletedi tempatku orang berbondong2 masuk YA karna diemeng emengi janji,padahal mereka orang2 miskin sampe utang-utang sama saudaranya untuk YA,hati-hati....udah sengsara tambah melarat lagi...
ReplyDeleteSatu prinsip saja. Jika ingin sukses, maka berbuatlah hal yang nyata. Jika ingin baik, maka lakukan kebaikan. Karena Allah itu menanamkan kebaikan dalam hati hambanya itu 100%. Cuma karena manusia itu dha'if ya gini jadinya.
ReplyDelete99 asma Allah yang di tanamkanNya dalam hati manusia di runtuhkan sekejap dalam nama ''AMALILLAH'' AMAL KARENA ALLAH.
Ya intinya amal itu tergantung niat. Andai kata yayasan itu sangat kaya raya, kenapa untuk mensejahterakan rakyat/makmum harus meminta kepada makmum???
Akhirmnya kemarin ketika dimintai rekening saya berikan saja rekening yg dah mati, ngoto banget, janji tinggal janji sudah 6 bulan koq, he6, peace
ReplyDeleteyang realistis aja, hari gini siapa sih yg mau cuma2 kasih uang, INI JELAS PENIPUAN, bnyk conth sekeliling saya yg jd korban, DEMI ALLAH saya menyaksikan betapa satu keluarga hrs kehilangan harta benda dan harga diri, dan skrg kemiskinan dan hutang yg terpaksa diwariskan kepada anak2nya, semua krn tipu daya amallilah, TERKUTUKLAH ORANG2 YG TELAH MENEBAR KEBATHILAN
ReplyDeleteIni merupakan YAYASAN yg penuh dengan kebohongan.. dari pendiri hingga level pengurus.. intinya mengutip uang dari anggotanya..
ReplyDeleteYayasan penipu.., janji muluk2..
Untuk siapa??? untuk pengurus dan pendirinya..
Setuju dengan atas saya:
TERKUTUKLAH ORANG2 YG TELAH MENEBAR KEBATHILAN!!
Penipuan Terbesar yg berkedok Sosial (YA) ..
ReplyDeleteSudah jutaan orang mnjadi korban ...sebaiknya cepet2 dihentikan dan dan kembali ke jalan yang benar..
keluarga saya adalah salah satu korban.itu fakta...
dan masih bnyak lg tetangga2 saya yang sampai gila dgn iming2 15 jt /ktp...NAIF......
YAYASAN AMALILAH (AMALI ILANG) HARUS SEGERA DITUTUP!!!!!!
ReplyDeleteAYOO GALANG GERAKAN UNTUK MENOLAK KEBERADAAN YAYASAN AMALILLAH!!
Ketumnya pidato menggebu2, janji janji tiap tahun, ini 2014 ktnya mencairkan dana, ..namanya berubah2, titelnya tumpuk2 e..... tahunya PENIPUUUUUUUUUUUUU
ReplyDelete